CV ATS Friendly LinkedIn — Teknologi udah canggih dan modern, masa iya bikin CV masih gitu-gitu aja. At least dimasa gue cari kerja, bikin CV masih pakai Word. Kita tulis informasi-informasi relevan untuk daftar kerja terus kita buat dalam bentuk PDF. Jika CV butuh hardcopy, kita tinggal print.
Problem umum pembuatan CV dengan cara begitu ya ada dua. Pertama, cepat atau lambat kita perlu update CV, dan kita tidak punya cukup banyak waktu (atau at least fokus) untuk melakukannya. Kedua, sekarang CV kita bisa terfilter oleh sistem teknologi Application Tracking System (ATS) sebelum tim HR perusahaan mencari bakal kandidat karyawan.
Betul; bahasa gue adalah “bakal kandidat”, karena proses filter menggunakan ATS bahkan terjadi sebelum HR melihat CV-mu. Dengan ini, HR bisa memilih bakal kandidat dengan efektif dan efisien — yang dapat lolos ke tahap interview atau proses awal seleksi kerja. Artinya, buat kita yang CV nya terfilter oleh sistem ini, harapan kita untuk lolos mendapatkan pekerjaan di tempat kita apply akan sirna.
Supaya meningkatkan kemungkinan sistem teknologi ATS dapat membaca dan tidak “salah mengerti” isi CV-mu, sekaligus agar kita tidak perlu repot membuat/update CV — mari kita manfaatkan LinkedIn.
Lebih Jauh Tentang CV dan Application Tracking System (ATS)
Apa itu CV?
CV adalah singkatan dari Curriculum Vitae. CV merupakan sebuah dokumen yang menyajikan riwayat hidup kita spesifik berkaitan dengan pendidikan dan karir. Umumnya CV berisi riwayat pendidikan serta pekerjaan apa saja yang pernah kita lakukan.
CV bisa berbentuk softcopy maupun hardcopy. Jika pendaftaran kerja dilakukan secara online, biasanya kita hanya perlu unggah (upload) CV softcopy. Namun, jika pemberi kerja mensyaratkan hardcopy, maka harus dicetak kemudian dikirim.
Bagaimana Kriteria CV yang Baik?
Gue bukan seorang HR, namun gue sering sekali mencari talent untuk kebutuhan tim gue. So, gue sudah baca cukup banyak CV dan sering collaborate bersama HR melakukan hiring. Dari pengalaman gue, setidaknya gue bisa simpulkan ada dua kriteria CV yang baik. Kalau gue lihat CV dengan kedua kriteria ini, most likely gue akan panggil dia interview.
1. Pengalaman Kuliah & Kerja Relevan dengan Role yang di Apply
Ini inevitable. Pasti semua user gue rasa juga merasakan hal yang sama. Kita semua cari yang pengalaman CV-nya relevan dengan role yang didaftarkan.
Menurut gue, chance penerimaan fresh graduate dibandingkan dengan yang sudah experienced, itu memang berbeda. Karena memang pada hakikatnya, kita tidak mau ambil risiko dengan hiring orang yang tidak paham. Namun, biasanya pada tatanan role baru atau gaji standar — chance fresh graduate tetap bisa compete dengan yang sudah experienced.
Kriteria CV:
- Memuat informasi kontak seperti Nama Lengkap dan Panggilan, Email, Nomor Telepon, dan Kota Domisili.
- Memuat informasi kuliah yang relevan seperti Universitas, Fakultas, Jurusan, Gelar, dan Nilai IPK. Asal SMA masih boleh tertulis pada CV.
- Memuat informasi pengalaman kerja yang relevan.
- Memuat informasi sertifikasi atau pernah ikut training/kursus (minimal 3 bulan) terkait role kerja tersebut.
- Memuat informasi penghargaan atau pemenangan lomba terkait bidang role tersebut.
2. CV yang bersih dan concise
CV yang bagus menurut gue adalah CV yang simpel baik desain maupun informasinya. Buat gue, kalau ada CV yang memuat informasi tidak relevan maupun terlalu “rame” desainnya, gue akan kesampingkan untuk proses. Karena, gue nggak mau bother untuk cape baca CV. Kalau gue tanya-tanya temen gue, perilaku ini sepertinya bukan cuma di gue doang. But then, ini faktor subjektif memang.
Kriteria CV:
- Didesain dengan warna yang simpel (hitam, putih, dan 1 warna aksen).
- Didesain dengan font yang mudah dibaca seperti Arial, Calibri, Times New Roman, atau Garamond.
- Tidak memuat informasi yang tidak relevan seperti hobi, agama, status pernikahan, dan alamat tinggal lengkap.
- Tidak memuat informasi pengalaman kerja yang tidak relevan dengan role.
- Berhalaman maksimal 2 halaman. Untuk perusahaan multinasional, gue sarankan batasi hanya 1 halaman.
- Tidak ada typo maupun kesalahan penulisan atau penomoran.
Apa itu ATS dan Bagaimana Caranya Menyaring CV yang Masuk?
Application Tracking System atau ATS, adalah sebuah software yang dimiliki oleh perusahaan untuk membantu HR melacak dan mengatur proses perekrutan. Diantara contoh dari ATS ada Zoho Recruit, BambooHR, dan Workable.
Beberapa ATS juga memiliki fitur recommender system, yaitu semacam algoritma atau machine-learning yang memberikan rekomendasi ke HR perusahaan. Rekomendasi ini dapat berupa saran kandidat untuk mengisi role di perusahaan tersebut. Sistem ini merekomendasikan berdasarkan datamu dari media sosial LinkedIn atau dari CV yang lo unggah.
Fitur “Resume” Sebagai Cara Membuat CV di LinkedIn
Waktu yang dibutuhkan: 3 menit
Nah, sebuah media sosial khusus untuk berjejaring profesional yaitu LinkedIn, sudah memiliki fitur untuk mempermudah kita membuat CV. Fitur ini ada pada menu “Build a Resume”. Fitur ini gratis dan panduannya bisa dibaca di LinkedIn Resume Builder disini.
Dan fitur ini sudah membuat CV ATS friendly — atau membuat mesin ATS mudah membaca CV lo.
- Buat Akun LinkedIn dan Lengkapi Informasi
Daftar LinkedIn menggunakan email dan nomor teleponmu yang aktif. Kemudian, isi lengkap informasi profilmu. Jika lo kesulitan, akan muncul tutorial yang dapat membantu lo melengkapi informasi di Profil.
- Gunakan Fitur “Build a Resume” Pada Profil
Kemudian setelah lengkap mengisi informasi dan pengalaman kerjamu, buka Profil. Klik tombol “More” dan klik “Build a Resume”. Saat muncul popup berjudul “Select a Resume”, klik “Create from Profile”.
- Isi Judul Role yang Ingin Lo Apply
Ini untuk membantu LinkedIn memilih keyword-keyword yang relevan dengan tujuan apply lo.
- CV berhasil dibuat. LinkedIn CV download ke PDF.
Bisa di klik “Download as PDF” untuk mengunduh CV mu menjadi file PDF ke komputer. Proses membuat CV ATS friendly LinkedIn telah selesai!
Berikut adalah tips dari gue supaya membuat CV ATS friendly LinkedIn dengan mudah dan tidak ribet. Semoga membantu, ya!
