Seinkiri Coffee Kitchen Space — Jadi gue kan WFH kerjanya. Karena cukup penat di rumah terus, akhirnya gue memutuskan untuk kesini atas rekomendasi temen gue.
Nah mumpung disini, mari kita amati apa yang ditawarkan coffee shop di daerah Buah Batu ini.
Menu di Seinkiri Coffee Kitchen Space
Dari sisi menu, sejujurnya menurut gue ini agak “biasa”. Maksudnya, minuman kopinya sih standar — manual brew nya pun terbatas. Olahan kopinya juga seperti coffee shop pada umumnya, mengandalkan es kopi susu. Menu makanannya pun tidak ada yang spesial, kecuali mungkin gue baru menemukan ada coffee shop menjual Cuanki.
Kopi
Ada baiknya kita cek apa saja manual brew nya. Kalau dilihat di menu Seinkiri, coffee shop ini menawarkan manual brew hanya V60. Menurut gue ini standar bagi coffee shop, namun pasti tidak disukai coffee snob alias pecinta kopi.
Gue rasa mereka punya biji kopi single-origin, namun gue nggak tahu bagaimana perputaran variannya. But I don’t think mereka punya kopi decaf. Mereka juga sepertinya tidak menggunakan biji hasil roastingan sendiri.
Harganya cukup terjangkau. Untuk espresso-based, harganya berkisar IDR 20rb – 27rb. Paling murah adalah Espresso seharga IDR 20rb. Harga standarnya ada di Americano dingin nya IDR 25rb.
Olahan Kopi
Dari sisi menu, olahan kopinya sebenarnya nggak ada yang spesial. Seinkiri masih mengandalkan es kopi susu.
Namun, yang berbeda adalah dua menu kopi susu: Es Kopi Susu Lodaya dan Es Kopi Susu 63. “Es Kopi Susu Lodaya” tidak lain dan tidak bukan adalah es kopi susu aren — jadi nggak terlalu gimana-gimana. Kalau “Es Kopi Susu 63” itu adalah es kopi susu dengan sirup vanilla.
Kedua es kopi susu tersebut memiliki harga yang standar IDR 25rb.
Non-Kopi
Di sisi ini, gue akhirnya bisa bilang Seinkiri punya hal yang spesial. Seinkiri punya minuman Kombucha, yaitu teh fermentasi yang awalnya berasal dari China. Namun, harganya cukup mahal yaitu IDR 35rb.
Coffee shop ini juga menawarkan minuman olahan lain seperti teh, coklat, matcha, dan moktail. Untuk lo pecinta strawberry atau jus, sayangnya tidak akan lo temukan disini. Meski begitu, harganya cukup variatif dari IDR 25rb – IDR 35rb. Paling murah ada Black Komoa Tea dengan harga IDR 25rb.
Cemilan
Cemilan disini cukup lengkap dari Tahu Lada, Banana Fritter, hingga Dimsum Platter yang berisi siomay ayam dan mozarella, lumpia udang kulit tahu, dan hakaw. Bukan penggemar dimsum? Ada juga Mix Sampler (Platter) yang berisi Onion Ring, French Fries, dan Chicken Wing.
Harganya menurut gue standar. Paling murah ada di Tahu Lada atau Onion Ring di IDR 25rb. Sedangkan paling mahalnya ada di Dimsum Platter seharga IDR 55rb.
Gue gatau apakah Cuanki adalah makanan atau cemilan, tapi gue consider ini sebagai cemilan hehe. Buat yang belum tahu: Cuanki itu mirip kayak Bakso Malang tapi isiannya bukan cuma bakso — ada Siomay juga sama Tahu. Nah, kayaknya Seinkiri spesial karena mungkin satu-satunya coffee shop yang punya Cuanki di menunya.
Enak banget ngopi hujan-hujan sambil makan Cuanki anget 🥰
Makanan
Menurut gue variety makanan disini cukup banyak untuk ukuran coffee shop. Biasanya beberapa coffee shop bahkan hanya menyediakan snack — tanpa makanan Main Course. Namun di sini, menunya cukup lengkap dari snack hingga Main Course.
Walaupun ya memang menu Main Course nya terbatas. Seinkiri hanya menawarkan 7 (tujuh) menu dengan rentang harga IDR 35rb – 65rb. Paling murah ada di Salted Egg Chicken. Kalau nggak kepepet laper banget, I guess gue nggak akan makan disini.
Btw untuk yang alergi udang, jangan pilih mie goreng atau nasi gorengnya. Karena kata mbak-nya di bumbunya ada udangnya — dan nggak bisa request untuk nggak pake bumbunya. At least itu kemarin yang gue tanya.
Vibes di Seinkiri Coffee Kitchen Space 👍
Jujur sebenarnya interiornya nyaman dan rapi. Desainnya minimalis dan seperti ada beberapa spot yang disediakan cukup instagrammable. Luas meja dan jarak antar meja juga cukup oke.
Namun problemnya ada di kebisingan. Noise dari musik backsound bertabrakan dengan suara dari jalan raya.
Eksterior
Again, eksteriornya minimalis dan gue nggak punya keberatan apapun sama sekali sama desainnya. Bahkan, gue bisa bilang ini cukup bagus. Warna dekornya cocok dengan kombinasi putih, coklat kayu, dan hitam. Ada beberapa titik punya aksen hijau pada interiornya.
Tempat duduk luarnya juga gue suka banget! Biasanya diisi oleh customer-customer perokok. Kalau lagi nggak hujan, bagian yang bebatuan itu bisa dipakai duduk. Tapi kalau hujan atau habis hujan, saran gue mending di dalem aja.
Interior
Bagus khan? Bagus kok. Menurut gue desainnya cocok sebagai tempat ngopi sekaligus produktif disini. Pencahayaannya juga cukup (tapi gue belum lihat sih kalau malam gimana).
Gue rasa hijau adalah aksen warna desain interiornya Seinkiri. Walaupun begitu, gue masih melihat sofa hijau muda ini aneh. Maksudnya, diantara semua kursi dan meja coklat — tetiba ada nyempil sofa hijau muda — agak ganggu gue sih wkwk.
Gue masih pikir cocok kalau sofanya coklat or putih kemudian pakai lapik hijau tua itu sih.
Di Seinkiri itu ada 2 (dua) lantai. Gambar di atas adalah interior lantai atasnya. Menurut gue ini akan lebih banyak untuk acara atau event.
Jujur gue lebih suka kalau dindingnya polos aja, nggak usah ada grafiti. Tapi ya bagus-bagus aja sih menurut gue dan lucu juga buat di IG.
Luas Meja
Gue kebetulan nggak ukur mejanya, tapi overall mejanya nyaman — kecuali yang di bagian luar. Di bagian dalam Seinkiri, nggak ada kok meja-meja kecil Starbucks yang cuma muat satu laptop padahal kursinya dua hehe.
Colokan juga sepertinya ada di setiap meja, baik yang di dalam maupun di luar. Ini adalah salah satu hal yang perlu diapresiasi buat Seinkiri!
Spasi Antar Meja
Ini juga salah satu kelebihannya Seinkiri — mejanya cukup luas dan spasinya cukup renggang. Jadi nggak ada perasaan desak-desakan kalau mau berjalan. Atau, nggak ada perasaan sebelah “nguping” pembicaraan kita.
Memang di beberapa meja (seperi pada gambar di atas) ada meja yang berdekatan. Tapi itu pun gue rasa nggak terlalu menganggu dan cukup renggang.
Kebisingan
Mungkin ini satu-satunya hal dari segi Vibes, yang Seinkiri harus improve lagi. Kebisingan di coffee shop ini cukup parah. Jika diukur, rata-ratanya berada di 79.2 dB yang hampir mirip dengan berisiknya lalu lintas padat. Mungkin karena mayoritas gedung bangunan Seinkiri terbuka, dan berada di pinggir jalan persis.
Gue mencoba ukur juga dari lantai 2 (dua). Angkanya memang turun di 70.2 dB. Namun gue rasa itupun karena lantai atas sedang nggak ada orang sama sekali. Jadi menurut gue, lantai atas pun seharusnya akan sama seperti lantai bawah jika ramai.
Menurut gue, hal yang setidaknya bisa dilakukan oleh Seinkiri adalah mengatur volume musik backsound. Gue merasa musiknya diatur sedemikian hingga mengalahkan suara noise yang ada. Namun menurut gue itu hanya akan membuat suasana menjadi lebih berisik.
Yah jadi, better jangan meeting atau call online disini deh.
Penunjang Lainnya di Seinkiri Coffee Kitchen Space 👍
Sebagai coffee shop yang mempromosikan tempat enak buat kerja, Seinkiri cukup oke gua rasa. Internetnya cukup cepat dan aman. Toilet dan wastafelnya juga cukup bersih. Ada musholla juga bagi yang muslim. Serta tempat parkir motor dan mobil yang cukup, walaupun masih mengambil bahu jalan.
Internet
Gue coba cek WiFi di sini menggunakan Deco app dari TP-Link. Keamanannya cukup oke dengan indikasi tidak ada DNS Hijacking.
Bandwidth WiFi nya juga cukup oke di 50 Mbps untuk ukuran coffee shop. Kecepatan Download dan Upload nya nyaris seimbang. Namun gue rasa dengan bandwidth segini, WiFi akan mulai bermasalah atau ngadat-ngadat jika sudah lebih dari 13 (tiga belas) device atau gawai terkoneksi.
Sejauh gue disini, gue tidak merasakan ngelag atau ketidakstabilan koneksi ketika berselancar online. Bahkan gue melihat di meja sebelah gue, lagi main game online dan cukup lancar. Pingnya memang cukup fast response di 5.41ms ke gateway dan 98.35 ke Google.
Teman gue juga kerja online dengan Google BigQuery juga cukup lancar. Tidak ada gangguan koneksi whatsoever dari koneksi WiFi Seinkiri.
Toilet & Wastafel
Ada toilet dan wastafel. Menurut gue, keduanya cukup bersih — namun agak gelap. Sayangnya gue nggak foto toilet dan wastafelnya. Tapi bagi gue si males kalau harus ke toilet umum, toilet dan wastafelnya lumayan baik.
Musholla
Musholla juga di sediakan di Seinkiri. Letaknya juga cukup strategis dengan tempat wudhu-nya. Tapi ya biasa aja nggak gimana-gimana banget. Gue merekomendasikan ada baiknya untuk bawa alat sholat pribadi — walaupun disini sudah disediakan.
Parkir
Parkir cukup luas untuk motor. Ada tukang parkir juga yang mengelola parkir agar cukup dan tidak berdesakkan. Gue duga kapasitas maksimalnya bisa sekitar 20 motor.
Untuk mobil masih mengandalkan tempat parkir di bahu jalan. Kalau gue lihat, memang sudah ada marka jalan untuk parkir mobil memang.
Demikian pandangan dan pengalaman gue nongkrong sambil ngopi di Seinkiri. Gue rasa ini cocok untuk yang mau Work From Cafe, atau sekedar meetup offline singkat.